Kota Ternate Resmi Miliki Branding
Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), telah melakukan finalisasi perencanaan konsep strategi city branding Kota Ternate.
Finalisasi konsep tersebut dilakukan dalam acara workshop yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kota Ternate, Jumat (15/10/2021) kemarin, yang menghadirkan peserta dari akademisi, komunitas, stakeholder terkait, pers dan ICCN.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, dalam upaya memaknai nilai-nila yang dimiliki Kota Ternate sekaligus merevitalisasi rangkaian program yang difokuskan pada pembangunan nilai-nilai lokal yang menjadi keunggulan Kota Ternate, maka perlu dicptakan sebuah desain city branding yang membentuk identitas, karakteristik potensi daerah dan ciri khas budaya masyarakat.
“Perencanaan konsep city branding ini dilakukan sejak tahun 2019 lalu sampai hari ini dilakukan pembobotan oleh semua stakeholder terkait dalam acara workshop, sehingga semua tahapan telah dilalui. Mulai dari pengumpulan data, observasi, kajian dan sampai finalisasi semuanya telah dilakukan oleh tim,” jelas Rizal.
Kata Rizal, hari ini adalah finalisasi yang merupakan rangkaian dari agenda perencanaan City Branding. Dari hasil kajian selama ini maka menetapkan branding kota Ternate adalah Ternate kota rempah.
“Dari hasil kajian, ada dua tanaman yang mendunia dan itu semua orang tahu, sehingga rempah menjadi sebuah kekuatan Kota Ternate. Dengan demikian, ditetapkan branding Kota Ternate adalah kota rempah,” ujar Rizal.
Selanjutnya branding ini tidak boleh berdiri sendiri tapi harus ada gerakan kerjasama dan dukungan program serta aksi-aksi di lapangan yang mendukung itu, sehingga tidak hanya sebatas berikan nama atau tagline. Tapi bagaimana membuat branding ini melekat dan di masyarakat Ternate.
Rizal mengaku, selama ini branding Kota Ternate belum jelas identitasnya maka dikepemimpinan Wali Kota M Tauhid Soleman dan Wakil wali Kota Jasri Usman, penting untuk ditetapkan sebuah branding daerah ini.
“Ini sangat penting, karena selama ini kita hanya bercerita bahwa Ternate kota rempah, tapi tidak ada hal-hal yang menuju ke rempah. Maka dengan adanya city branding ini diharapkan semua pihak bekerjasama,” harapnya.
Sementara Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman mengatakan, Ternate harus punya branding sehingga masyarakat gampang ingat. Selama ini semua orang tahu bahwa Ternate ini kota jasa, kota budaya, sejarah dan lainnya tapi belum ada branding yang jelas.
“Maka saya berkeinginan ada branding kota Ternate yang bisa dikenal di dunia, karena Ternate ini ada sesuatu yang menarik maka yang menarik itulah harus dibuat dalam sebuah branding,” ujar wali kota di hadapan peserta workshop.
Lanjut wali kota, city branding ini penguatannya pada internalisasi dengan program-program yang mengarah pada penguatan branding, maka ada kolaborasi dari berbagai pihak, terutma dari OPD-OPD untuk mendukung city branding ini.
“Semuanya harus berkolaborasi untuk mendorong ini. Kita berkeinginan branding ini harus lebih cepat, kalau memang dia butuh waktu lama kita akan percepat,” tegas Tauhid.
Tauhid mengaku, pemerintah kota berkomitmen untik mendorong city branding ini lebih cepat dikenal. Untuk mendukung ini, lanjut Tauhid, ada upaya untuk membuat laboratorium yang di dalamnya ada semacam pembibitan pala dan cengkih, yang merupaka formula kronologis awal tumubuhnya cengkih sebagai tanaman rempah-rempah di Kota Ternate.
Selain itu, akan dibangun sebuah monumen rempah di Kota Ternate. Selanjutnya diharapkan dukungan dari akademisi terutama perguruan tinggi yang ada di Kota Ternate.
“Diharapkan ada dukungan dari semua pihak untuk memperkuat city barnding ini, sehingga semua berkolaborasi untuk sukseskan ini.
Sumber: Indo Timur