Jembatan Penghubung Putus, Siswa di Desa Tagono Halmahera Selatan Sulit ke Sekolah

0

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN- Jembatan  penghubung antara Desa Tagono-Mataketen di Kecamatan Makian Barat, Halmahera SelatanMaluku Utara, dikeluhkan warga.

Sebab, jembatan darurat yang dahulu dibangun secara swadaya menggunakan batang pohon kelapa di atas kali mati, sudah putus sejak lama namun belum ada perhatian serius dari pemerintah.

Akibatnya warga di dua setempat kesulitan menyebrang, termasuk para siswa SMP yang bersekolah di Desa Mataketen.

Bahkan untuk menyeberang, kadang para orang tua siswa harus menggendong anak mereka yang ke sekolah. Karena setelah turun hujan, air menumpuk di tengah-tengah kali yang sering dilintasi.

“Air dari dari dataran tinggi itu tidak bisa lolos ke pantai, karena di pantai tumpukan pantai sudah tinggi. Sehingga anak-anak ke sekolah itu harus digendong untuk menyebrang,” ujar warga setempat, Jumat (21/7/2023).

Sementara Kepala Desa Mataketen M. Nur Iskandar mengaku warga lain juga mengalami hal serupa ketika melakukan pengurusan adaminstrasi di desa yang ia pimpin saat ini.

“Puskesmas, Kantor Camat, Sekolah SMP dan SMA juga di sini. Jadi warga dari Tagono maupun Bobawa juga merasakan hal sama kalau mereka urusan ke Kantor Camat atau Puskesmas,” ujarnya.

Dia menambahkan, genangan air yang menumpuk di kali mati, membutuhkan waktu lama untuk surut.

“Karena air itu sudah tidak ada pintu lagi ke laut. Jadi kita yang orang dewasa saja lewat itu harus gulung celana,” tandasnya. (*)

Sumber: tribun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *